Share

55. Hantu Jerapah

Esa masih belum siap memampangkan muka dihadapan anak-anak. Jadi aku berinisiatif masuk lebih dulu untuk perlahan menyelipkannya kedalam perbincangan kami.

Di ruang tengah, TV sedang menyala. Segala jenis mainan berhamburan. Saluran channel dari salah satu youtuber luar negeri tentang pengenalan hewan di kebun binatang menjadi tontonan mereka semua. Aku bergeming. Berpikir kapan waktu yang tepat untuk berbicara saat suara TV mendominasi pikiran dan imajinasi hingga sepenuhnya mengambil alih fokus anak-anak begini.

“Wah! itu gajah afrika, ya?” tanyaku bersorak seru. Mereka malah tidak menanggapi. Kudiamkan beberapa menit dengan kaki yang mulai bergerak-gerak saat kuselonjorkan di atas karpet buludru.

“Oh, jadi begitu caranya memberi makan kudanil,” kataku sambil mengangguk-angguk. “Iya, iya.” Mencoba santai namun terkesan seperti orang mabuk. “Makanannya semangka utuh, ya! Wah, hebat-hebat!”

Aku pun membuat suara ribut dengan bertepuk tangan sendiri kala melihat Monyet bergelantunga
Sun🌅

Yuhu~ Yuhu mulu.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status