Share

Tujuh Puluh Empat

"Nggak usah kerja, aku nggak mau kamu repotin lagi." Naya sudah mengeluarkan tatapan ketusnha pada Dewa.yang lahi ini hendak bekerja.

"Kamu terlalu lebay kalau saya sakit." Katanya menyubit hidung Naya pelan.

"Kalau kamu sakit bisa ngurus diri sendiri aku nggak repot,Mas. Kamu kalau lagi sakit dikit-dikit, Kanaya, Kanaya dan Kanaya."

"Ya karena kamu istri saya." Jawabnya kemudian duduk di pinggiran ranjang mengurungkan niatnya untuk berangkat kerja, jika dirinya tetap memaksa bisa ngamuk istrinya.

"Jagain anak aku, jangan di buat nangis!" ujar Naya penuh peringatan.

"Dia anak saya juga, Kanaya. Tidak mungkin saya buat anak saya memangis." jawab Dewa.

"Oke, aku kebawah dulu."

***

"Mbak, ada tamu di depan." ujar Bik Rosma saat Naya baru saja sampai di bawah.

"Pagi-pagi begini? "

"Dia bilang mau ketemu bapak, Mbak. Kalau wajahnya asing kalau buat saya."

Naya berpikir sebentar, kira-kira Siapa yang bertemu sepagi ini dan ingin bertemu dengan suaminya. Kalau Naufal pasti akan langsung m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status