Share

27. Hutan Larangan

“Kok kita enggak nyampe-nyampe, Ga?” tanya Omen masih setia menggandeng Sagara sebagai satu-satunya tumpuan menghadapi ketakutan ini.

“Mungkin sebentar lagi, Men. Berdasarkan instruksi tadi katanya setelah menemukan petunjuk jalan kita hanya perlu lurus saja sampai menemukan posko 1 bukan?”

“Iya memang, tapi ini sudah terlalu lama kita berjalan. Enggak wajar banget, masak tak kunjung sampai. Jangan-jangan ... kita tersesat, Ga?”

Sagara memikirkan hal yang sama, ia tak berani menyampaikan kecurigaannya karena takut membuat Omen dan Tyana panik.

“Sepertinya kita dijebak, Ga,” gumam Tyana sambil berkacak pinggang, sibuk mengatur napas.

“Hah? Dijebak gimana, nih? Apa maksudnya, jangan bikin deg-deg ser dong, Tya!” rewel Omen dengan ekspresi yang minta ditonjok oleh Tyana.

Untung Tyana sedang kelelahan kalau tidak, si Omen sudah benar-benar kena bogemnya lagi.

“Mm, aku kira

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status