Share

34. Bertahan Hidup

Tyana menggeliat, ia mengadaptasikan pandangannya lantas duduk lemas sembari meresapi nyeri di punggung. Aneh, dia hanya tidur tapi kenapa punggungnya sakit sekali seperti habis terbentur benda keras. Rupanya Tyana tak menyadari apa yang terjadi selama ia tertidur di bawah pengaruh embun pelelap. 

Tak lama setelah itu Omen juga bangun, ia mengucek matanya dan sedikit meringis. Merasakan hal serupa dengan Tyana. Setelah benar-benar sadar Omen kaget karena ia berpindah tempat. 

"Loh, kenapa saya di sini? Apa saya tidur sambil jalan, Tya?"

Tyana menatap Sagara tengah berdiri kaku di depan sana. Ia sudah memindai sekitar, Tyana yakin sesuatu yang buruk telah terjadi. 

"Kamu juga ngigau sambil jalan, Tya? Kok bisa barengan, sih? Kita janjian di alam mimpi atau bagaimana?"

"Pohonnya tumbang, Men," gumam Tyana. 

"Hah, pohon?" Omen langsung mengar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status