Share

86. Hujan Peluru

Sementara itu, Sagara baru saja mendarat dengan selamat di gedung seberang. Omen dan Badar menyambutnya dan mereka bersiap lari bersama.

“Siapa yang menembak jangkar tadi, hah? Kalian mau membunuhku?” omel Sagara masih kesal.

“Si Badar tuh, saya sudah minta dia buat hati-hati, tapi dasar dianya saja sembrono.”

“Alah, banyak omong yang penting kan lu masih hidup. Teledor banget sih lu, Saga, kenapa bisa sampai ketahuan coba? Repot kan kita sekarang.”

Mereka mengobrol sambil berlari menuruni tangga lagi. Ah, Sagara benar-benar muak dengan keadaan ini. Sampai kapan dia harus melewati tangga darurat? Tadi menanjak sekarang turun, sama melelahkannya.

“Huhh ... huhh ... ceritanya panjang, nanti saja aku jelaskan.”

“Bisa-bisanya ya kalian mengobrol, percepat larinya sebelum para penjahat mengepung gedung ini, astagfirullah!!!” kesal Omen, dia berlari paling depan bersama Braga.

Sete

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status