Share

Viral

Lydia menghela napas panjang. Cacing di perutnya yang sedari tadi meronta-ronta kini sudah terdiam, walau nasi gorengnya belum tersentuh. Rasa syoknya jauh lebih mendominasi ketika melihat wajah pucat ibunya.

“Sekali lagi makasih, Pak ya.” Lydia menunduk pada pria yang tadi menyelamatkan ibunya.

“Tidak apa-apa, Bu. Saya hanya kebetulan saja menjalankan tugas dari Pak Reino untuk menjenguk keluarga karyawan yang sedang sakit. Kebetulan beliau siibuk dan saya yang diutus untuk menjenguk.”

“Aduh, rupanya Pak Reino itu baik banget ya,” seru Liani yang kini sudah cerah ceria.

Ya. Tadi Liani terlihat pucat hanya karena syok dan karena kejadian tadi. Ditambah dengan perempuan yang menyamar sebagai perawat tadi rupanya mencabut infus dari tangan Liani dengan kasar sampai berdarah. Untung jarumnya tidak sampai tertinggal di dalam.

“Jangan berlebihan deh, Ma. Pak Reino seperti itu pasti karena kewalahan gak ada aku di kantor. Belum juga ditinggal cuti,” gerutu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status