Share

62. Kenn Membuktikan Ucapannya

Kalian tahu labirin? Sebuah jalur yang begitu rumit dengan lorong yang berliku-liku, dan mempunyai banyak jalan buntu.

Mungkin akan terdengar seru dan menantang jika dilakukan pada sebuah permainan, tetapi apakah akan tetap seru jika labirin itu berpindah pada otak kita?

Jawabannya tentu tidak. Karena aku tengah merasakannya sekarang. Aku kini telah terjebak dalam labirin otakku sendiri.

Selepas pembicaraan itu, aku berusaha seperti tidak terjadi apa-apa. Mencoba memerankan sebagai sosok yang ceria seperti sediakala. Namun, ternyata semua menjadi serba kebalikannya.

Otakku dipenuhi oleh Kenn, Kenn dan Kenn. Pikiranku tak pernah mau jauh darinya. Mengingat kembali tiap kata yang ia ucapkan terakhir kali. Membayangkan lagi raut wajahnya yang bagai dihiasi langit mendung dalam tatapannya. Seakan-akan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status