Share

63. Kacau

Duduk di bangku taman favoritku dan menikmati hembusan angin yang menerpa wajah, harusnya menjadi sebuah kegiatan santai yang sangat menyenangkan. Tetapi nyatanya, kali ini aku tidak bisa menikmatinya.

Aku mencoba mengayun-ayunkan kakiku sembari mengamati danau kecil di depanku. Melihat berbagai ikan berwarna-warni berenang dengan mengibas-ngibaskan ekor cantiknya. Berusaha ikut larut dalam tingkah lucunya, namun, pengalihan yang aku lakukan lagi-lagi tak membuahkan hasil.

Aku masih aja memikirkannya.

Kilasan peristiwa di dalam kelas tadi selalu menari-nari di kepalaku. Aku tak akan pernah lupa, bagaimana canggungnya aku tiap kali mataku tak sengaja bertemu dengan mata hitam Kenn. Aku juga nggak bisa melupakan raut muka dingin dan datarnya setiap berpapasan denganku. Ia bersandiwara, aku pun sama. Bedanya, aku hanya bisa mendiaminya, sedangkan Kenn telah sukses menjalankan segala perannya untuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status