Share

104. Hamil

James tersenyum lalu mengecup bibir Nami. "Apa yang kamu katakan? Jangan berpikir yang macam-macam. Kakak hanya teringat kepada kedua orangtua Kakak dan orang tuamu."

James menarik Nami dalam pelukannya. Supaya Nami tidak melihat kebohongan di matanya.

"Kenapa tiba-tiba? Maksudku sudah beberapa hari ini… Kakak baik-baik saja, kan?" tanya Nami memastikan.

"Kamu tidak merindukan kedua orang tuamu?" tanya James mengalihkan kecurigaan Nami.

"Sejujurnya aku penasaran dengan mereka. Aku juga rindu," ucap Nami sambil mengelus dada bidang James.

"Kamu ingin bertemu mereka? Jika iya Kakak akan mengantarmu minggu besok."

Nami menggeleng. "Nanti saja, aku ingin bersama Kakak saat ini."

"Tidak apa, kamu bisa melihat mereka sebentar lalu kembali lagi ke sini."

"Tidak mungkin hanya waktu sehari dua hari untuk bertemu dengan mereka. Bagaimanapun sudah dua tahun aku tidak bertemu mereka. Pasti banyak hal yang akan kami bicarakan. Tentu saja aku juga harus membangun sebuah chemistry agar setel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status