Share

Part74

Aku tertawa kecil. Merasa lucu dengan tingkah Mas Rafi yang seperti anak kecil. Namun tidak dapat dipungkiri, aku juga merasa sangat senang bertemu dengannya sore ini. Terlebih, apa yang dia katakan juga kini tengah kurasakan. Ya, aku juga merindukannya.

Kuharap setelah ini, hubungan kami akan baik-baik saja. Dia juga sudah berjanji untuk tidak merahasiakan apapun lagi dariku. Baik tentang masalalunya, ataupun status sosialnya.

"Sebelum bekerja di kantor Papa, Mas juga sedang merintis usaha. Memang belum terlalu besar, tapi sudah cukup stabil untuk bisa ditinggal-tinggal dan di urus oleh pekerja," ucapnya sambil menyeruput teh botol yang kuberikan. Dia menemaniku duduk di depan meja kasir.

"Mas Rafi buka usaha apa? Siapa tahu Nay juga bisa seperti Mas Rafi, punya usaha yang lain," ucapku.

Apakah aku terdengar seperti seseorang yang tamak? Padahal aku hanya berpikir bagaimana cara mengimbangi hidupnya agar keluarganya menganggapku layak untuk Mas Rafi.

"Wah, bagus sekali itu, Nay. M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status