Share

Bab 87

"Yuk, kita jalan sekarang!"" Aku berdiri setelah melihat jam ditanganku menunjukkan pukul dua belas siang.

"Kemana, Pras?"

"Makan siang."

"Jadi kamu beneran mau ngajakin Aku makan siang? Bukan cuma sebagai alasan menolak Levin?" Sera mulai merapikan mejanya. Sejak tadi kami sibuk membuat bahan meeting pembagian pekerjaan antara Dido dan Keanu.

"Ya beneran, dong, Cantik!" sahutku sambil mengedipkan sebelah mataku padanya

Sera tersenyum sambil mencibir, namum terllihat semburat kemerahan di pipinya.

Tiba-tiba ponsel Sera berdering.

"Mama Celine?" gumamnya.

"Siapa?" tanyaku penasaran yang baru mendengar nama itu.

"Ibu tiri Arief," sahutnya kemudian menerima panggilan itu.

"Hallo, Ma! Apa kabar? Mama Sehat?"

"Apa? Kapan? Oke, Ma.!"

Sera menutup panggilannya. Aku semakin penasaran. Arief punya Ibu Tiri?

Sejak menerima ponsel dari Ibu Tiri Arief tadi, Sera tampak murung. Selama di mobil, Sera tampak gelisah dan tidak banyak bicara.

"Ada apa, Sera? Kamu sejak tadi murung. Ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (19)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
othornya yang lelet pokoknya harus cepat
goodnovel comment avatar
Fajar
Lama cerita nya .. bnyak pemeran baru lama lama kesel baca nya
goodnovel comment avatar
Fatimah Imah
ceritanya semakin kesini semakin melebar bikin gemes ..... mana aplikasinya hufftt ... ............
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status