Share

Bab 19. Makin Menjadi-jadi

Walaupun sudah kutahan dengan sekuat tenaga, akhirnya lolos juga air mataku ini. Bukan karena aku takut dengan ancaman dari ibu mertua yang sudah mendahului takdir, bukan!

Aku menangis karena meratapi nasib sialku yang harus berjodoh dengan laki-laki tidak tegas seperti Mas Indra. Aku juga merutuki keadaanku yang harus bergantung pada laki-laki egois yang selalu mendahulukan kepentingan keluarganya di atas kepentingan istri dan anak-anaknya.

"Jika cerai adalah jalan terbaik… aku dengan lapang dada akan menerimanya. Mungkin hanya sampai di sini saja bahtera rumah tangga kami berlayar sebelum akhirnya kandas di tengah jalan.

Entah sejak kapan kekusutan rumah tanggaku ini dimulai. Seingatku kami ini dulu hidup dengan harmonis dan baik-baik saja tanpa ada banyak masalah mendera. Ya, walaupun Mas Indra sering bersikap cuek dan dingin kepada anak-anak, tapi itu semua tak mengurangi tanggung jawabnya kepada kami.

Rasa-rasanya semua carut marut rumah tanggaku ini sepertinya dimulai sejak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status