Share

Part 22

Saat ini adalah hari yang begitu membuatku tak bersemangat. Jika teringat saat Kahfi benar-benar menolakku, membuatku kembali berpikiran buruk tentang dia yang sedang menyia-nyiakan wanita idola sepertiku. 

Bagaimana dia bisa melakukan itu? Bahkan seorang pria bisa melakukan hal intim, dengan wanita yang baru saja ditemuinya, jika terus-terusan digoda seperti ini. Aku sudah seperti kehilangan harga diri di depan sahabat yang kini sudah menjadi suamiku itu. 

Kuputuskan untuk berbenah kamar saja. Menggulung karpet, dan meletakkannya di atas ranjang. Membersihkan debu-debu di lantai, untuk kemudian kembali membentangnya. Ya, aku punya aktivitas rutin sekarang. 

Kulihat ada beberapa lembar uang di atas meja belajar. Meja yang kini sudah kupakai sebagai meja rias. Mungkin itu hasil kerjanya malam tadi. Aku tersenyum, menghitung berapa penghasilan yang ia terima selama seharian penuh. Bahkan jumlahnya masih kurang jauh dari biaya salonku s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status