Share

delapan puluh delapan

Wajah-wajah itu terlihat tegang ketika menunggu kesadaran Kinan. Semua sibuk dengan pikirannya masing-masing. Entah bagaimana kebenarannya. Sementara acara besok harus tetap terlaksana. Kalau memang benar bukan Bayu yang menghamili Kinan, lalu siapa? Itulah yang berkecamuk di pikiran masing-masing. Hingga Iyan mengabaikan panggilan dari pengacara yang menangani Rudi.

Gema adzan Maghrib terdengar di seantero kampung, membuat para lelaki bangkit dari tempatnya, mereka beriringan menuju musholla terdekat. Sementara para wanita memilih berjamaah di rumah. Selepas salam Miranti segera bangkit setelah terdengar rintihan putrinya. Sementara Farida dan Vina masih melanjutkan dzikirnya.

Semua berkumpul di ruang tengah setelah kembali dari jamaah, termasuk Kinan. Namun, wanita yang tengah hamil muda itu masih bungkam.

"Kinan, katakan yang sebenarnya jangan takut, Kin," Iyan setelah tak ada yang membuka suara.

Butiran bening itu lolos begitu saja melewati kelopak mata yang terlihat membengkak.

"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status