Share

delapan puluh tujuh

Iyan menatap seseorang yang datang bersama temannya itu. Lelaki berambut bela tengah itu mengulurkan tangannya. "Bayu," ucapnya. "Teman dekat Kinan," imbuhnya. Tatapan Iyan tak lepas dari lelaki yang memakai hem motif kotak-kotak itu.

"Teman dekat yang bagaimana? Kekasih?" tanya Iyan dengan tatapan tajam. Lelaki itu tak menyahut, hanya membalas tatapan Iyan. "Sayang kegagahan fisikmu tak sebanding dengan nyalimu," lanjut Iyan.

"Kinan yang menghindar, dia yang memilih pergi. Aku bahkan baru tahu kalau dia tengah hamil, karena kami sudah lost kontak beberapa bulan yang lalu," sahut lelaki bernama Bayu tersebut.

"Lalu? Apa kamu beranggapan kalau itu bukan perbuatanmu? Kamu yang lebih tahu sejauh mana hubungan kalian, jadi—"

"Aku ingin bertemu dengannya, lebih cepat lebih baik." Lelaki itu memotong ucapan Iyan, dia terlihat sangat serius. Membuat Iyan berpikir sejenak.

"Baiklah ... ikut aku, kebetulan orang tua Kinan juga ada di sini," sahut Iyan. Dia ingin tahu bagaimana reaksi kekasih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status