Share

lima puluh sembilan

Malam semakin merangkak naik, tetapi Rudi masih belum ingin kembali pulang. Lelaki berbadan tegap itu ingin menikmati kebebasannya yang tinggal sebentar. Kali ini dia menuju kampung halamannya, tempat di mana dia dilahirkan dan dibesarkan. Penyesalan semakin menggerogoti dirinya ketika mengingat jika tempat yang dulu paling dirindukan sudah tak ada lagi.

Lewat tengah malam pajero sports miliknya memasuki gerbang kampung, kenangan masa lampau tergambar jelas di ingatannya. Bibirnya mengulas senyum ketika bayang tentang kedua orang tuanya melintas di ingatan. Netranya memanas ketika dia mengingat betapa telah berbuat dzalim pada ibunya, lelaki itu kembali terisak hingga dadanya terasa sesak.

Rudi menyipitkan matanya ketika melihat masih ada kegiatan di salah satu rumah warga. Kedua alisnya berkerut saat menyadari jika keramaian itu berada di rumah Fitri.

"Ada apa di sana?" Rudi berbicara sendiri. Lelaki itu melajukan kendaraannya dengan perlahan ketika melewati beberapa orang lelaki ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status