Share

mengantar Tiara

Aku masih tak berani melihat Tiara. Tubuhku mematung diantara lorong rumah sakit. Tatapku kosong tak tau apa yang harus aku lihat, telingaku seketika tak mau mendengar apapun yang harus aku dengar. Hanya mataku yang saat itu bekerja mengeluarkan buliran-buliran air.

"kamu mau mandiin Tiara?" tanya Mei sangat pelan

Aku tak ingin merespon, karena memang aku tak tau apa yang akan aku lakukan.

"maafin aku il" bisikku

Mei memelukku, perlahan mengajakku bangkit dan mengajakku menemui mas Deni. Kakiku sangat berat, tapi ada dorongan hebat yang seakan membawaku ke sana.

Aku sudah sampai pada ruangan dimana Tiara brrada. Mas Deni menoleh ke arahku, sorot katanya sangat layu. Nyaris tak ada semangat secuilpun.

"sini" isyaratnya

Seorang ibu paruh baya menuntun tanganku agar menutup kain putih pada tubuh mungil Tiara.

Ya Alloh, kehilangan ini lebih menyakitkan dari penghianatan yang dilakukan mas Radit. Ini sangat jauh me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status