Share

sudah batal

"Tiara semakin kritis" lirih mas Deni dengan kepala tertunduk

wajahnya sangat lesu, nyaris tak ada raut semangat tampak. Kami semua terdiam, tak tau jawaban apa yang harus kami keluarkan untuk menghiburnya.

Dia duduk disampingku dengan kepala menunduk disangga oleh kedua tangannya. Kami larut dalam pikiran masing masing sambil berharap akan ada kabar baik selanjutnya.

****

"aku pulang, bu"

aku menutup pintu, tak kulihat siapapun diruang tamu. mungkin ibu dan bu dhe sedang istirahat. Ku tengok kamar ibu, tampak ibu tengah sholat. Kucari cari bu dhe diruang tengah. Beliau sedang duduk memandangi jendela.

"bu dhe sedang apa?" tanyaku

Beliau tersentak kaget, ternyata ia tengah asik dalam lamunannya sampai tak menyadari kedatanganku.

"kamu sudah pulang Nay? gimana keadaan Tiara?"

Aku tau pertanyaan itu yang akan muncul saat pertama kali bertemu. Aku kelu untuk mengatakan keadaan sebenarnya. Tapi, memang seha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status