Share

28. Dasar pelakor!

Alis Sabrina hampir menaut melihat karyawan toko yang tadi bersikap pongah kini berlutut di hadapannya.

Dia merasa tak enak karena menjadi pusat perhatian pengunjung lain. Tangannya langsung menuntun gadia di depannya untuk berdiri.

"Bangunlah! Kenapa Anda malah berlutut di depan saya?"

"Nona, saya tidak ingin dipecat! Tolong maafkan saya!"

Setelah mengatakan itu, muncul sosok pria yang berjalan dari pintu yang sama saat Nela datang. Setelan jas hitam, sepatu pantofel hitam mengkilap, serta jam tangan mewah yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.

Pria itu diikuti sosok pria lain berbadan agak tambun. Perutnya buncit dan kepalanya bagian atas botak. Pria tambun itu juga memakai setelan jas hitam.

"Aldo?" guman Sabrina melihat pria itu.

"Mas, bukankah itu Aldo yang satu tim basket denganmu?" tanyanya pada Erlangga memastikan.

"Iya. Dia adalah Aldo temanku, sekaligus pemilik toko perhiasan ini."

"Maafkan gue, Bro!" bisik Aldo pada Erlangga saat mereka sudah dekat.

Kedua i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status