Share

Bab 22. Merindu

Max tercengang mendengar kabar kehamilan Camilla. Hatinya yang sejak kemarin berbunga-bunga karena akan menikah, kini, berubah menjadi suram.

Seakan-akan bunga itu gugur dan layu. "K-kamu hamil? Sejauh apa hubungan kalian sampai kamu bisa hamil, Milla?"

"Sejauh hubunganmu dengan Allora. Kamu sendiri mau menikah, kan, Max?" tuntut Camilla yang tiba-tiba saja merasa kesal.

Max masih tak percaya. Pria itu mengulik telinganya bergantian kanan dan kiri, berharap ada kotoran telinga yang keluar dari sana, dan dia hanya salah dengar.

"K-kamu y-yakin? Maksudku, kamu yakin kamu hamil, Milla?" Max kembali menanyakan kehamilan itu pada wanita yang sebentar lagi menjadi mantan istrinya itu.

Camilla mengembuskan napasnya lelah dan kemudian memberikan alat uji kehamilan itu pada Max. "Untuk apa aku berbohong padamu, Max?"

Max mengambil alat uji kehamilan itu dan kedua netranya terpaku pada dua garis biru yang ada di alat itu.

"Tapi, kenapa, Milla?" Max masih belum yakin pada apa yang terjadi s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status