Share

Bab 32. Kejahatan Yang Sempurna

Setelah menghabiskan malam yang penuh gairah berdua, Allora pun kembali ke rumah Camilla. Dia menemukan Max di ruangan kerjanya.

"Darimana saja kamu?" tanya Max tajam.

Malam itu, di malam yang sama, Max mendapatkan tanda merah di pipinya.

"Pergi dari rumahku, Max, dan jangan pernah muncul lagi di hadapanku!" tukas Camilla malam itu sesudah Max menciumnya.

Pedih. Itulah yang dirasakan oleh Max. Setelah itu, dia kembali ke rumah dan menemukan ruangan kerjanya berantakan. Selain itu, dia tidak menemukan Allora di rumah itu.

Wajar saja, jika pagi ini, Max sangat marah kepada istrinya tersebut. "Ke mana riasanmu? Dengan siapa kamu tidur tadi malam dan mengapa ruangan kerjaku seperti kapal pecah?"

Dihujani pertanyaan seperti itu, Allora memasang wajah sedih. "A-aku hanya ingin ...,"

"Ah, baiklah! Aku bertemu dengan seseorang dan seseorang itu ada kaitannya denganmu. Jadi, aku mencarinya di sini dan tadaaaa! Aku menemukannya!" ujar Allora meninggalkan kepalsuannya.

Max mengerenyit. "Si
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status