Share

43. Pengakuan

"Kenapa sama dia?"

Kedua tangan Dimas membawa minuman untuk gadis yang masih terdiam sejak sepuluh menit lalu. Tak ada satu katapun yang dia katakan tepat setelah Dirga memutuskan untuk keluar dari rumah Dimas. Pandangannya begitu kosong dengan kedua tangan yang terlipat di depan dada.

"Nggak tau," jawab Chika.

Sebenarnya, agak membingungkan jika Chika pikir lebih dalam. Dia mencoba untuk menyimpulkannya sendiri, merenungkan perbuatan dan perkataannya yang mungkin menyakiti Dirga. Terlebih laki-laki itu memilih untuk pergi dengan jalan kaki usai Chika mendapati motornya masih terparkir.

Di sebelahnya, Dimas menangkap maksud dari ekspresi yang Chika tampilkan kini. Ya, terlihat tenang namun risau. Dia menumpu kaki sebelum memutar bola matanya jengah, merasakan sedikit kekesalan melihat Chika memasang kerisauannya untuk Dirga.

"Udahlah, biarin aja. Lagian dia juga nggak ngebantu," kata Dimas.

"Kita nggak akan tau kalau Adam pelakunya kalau buat Dirga yang bilang," timpal Chika.

Gadis it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status