Share

Rindu terlarang

Garis takdir.

Part: 7

***

Semenjak Melati bertemu Naya, setiap detik perasaannya dilanda gelisah.

Bik Atun yang sangat jarang mendengar keributan mereka. Kini hampir setiap malam terkejut saat suara lantang Melati meracau dengan segala tuduhannya.

Seperti malam ini.

"Mama tidak mau Papa mengenang Naya walau hanya sekilas saja! Mama tidak akan rela!"

"Ma, stop membahas Naya! Papa sudah tak pernah berkomunikasi dengannya."

"Ya, tapi Naya masih berusaha mendekati Papa."

"Jangan bicara sembarangan, Ma! Naya tak pernah mengganggu Papa atau pun mencoba menemui Papa."

"Saos durian yang digratiskannya itu apa, Pa? Naya memang belum menampakkan dirinya di hadapan Papa, tapi dia mencoba membuat ingatan Papa kembali tertuju padanya. Naya itu benar-benar munafik," cibir Melati.

Kamar Bik Atun yang bersebelahan dengan kamar Melati membuat dirinya dapat mendengar dengan jelas.

'Jadi Nyonya Melati sedang cemburu pada wanita yang bernama Naya itu,' gumamnya.

"Sudahlah, Ma. Papa tidak akan ke sana lag
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status