Share

Bahagiamu Adalah Tangisku

Sudah tiga hari berlalu setelah kejadian kemarin. Layla menuruti apa yang Papanya inginkan, tidak keluar dari dalam rumah, bahkan saat kini diadakan pesta pertunangan Nathaniel dan Laudia.

Layla sibuk dengan menggambar, dan menghibur dirinya. Ditemani Jeremy yang kini berada di kamar Layla.

"Nona Layla kenapa tidak ke mansion, di sana lamai cekali, Nona Laudia katanya tunangan sama Tuan," ujar Jeremy seraya tengkurap di atas ranjang kamar Layla.

Layla menoleh, dia tersenyum dan menggeleng. "Tidak Jeremy, kalau Jeremy mau ke sana, Nona tidak papa sendirian kok," ujar Layla pada anak itu.

Jeremy menggeleng pelan. "Nanti kalau Nona sendirian bagaimana?" Jeremy bangun dan berjalan mendekati Layla.

Di sana, Layla menekuk lututnya di hadapan Jeremy. Dia tersenyum manis mengusap pipi gembil bocah itu.

"Jeremy... Nona boleh minta tolong sama Jeremy," pinta Layla pada anak itu.

"Huum, boleh."

Layla beranjak, dia mengambil sebuah kotak besar dan memberikan pada Jeremy.

"Berikan ini pad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status