Share

Jangan Merendahkan Putri Kesayangan Aaron!

Pagi ini Layla tidak berangkat ke sekolah, tidak ada yang merawatnya karena Mamanya sedang sakit. Layla menghabiskan waktu paginya sampai siang bersama Valia di dalam kamar di atas ranjang.

Rosalia hanya datang memberikan sarapan untuk Valia dan juga Layla, sebelum wanita itu pergi ke luar kota. Dan kini, Layla merasa lapar, namun ia enggan meninggalkan Mamanya.

"Mama, Layla lapar," ujar anak itu memeluk tubuh Valia yang masih lemas.

"Layla ke rumah Oma ya, minta makan siang ke Oma. Mama belum bisa bangun, kepala Mama pusing," ujar Valia membalas pelukan Layla.

Bibir anak itu cemberut, ia memainkan kancing piyama yang Valia pakai dan kedua mata lebarnya berkaca-kaca.

"Mama, kalau ada Papa di sini, kita tidak akan seperti ini. Mama harus nyari Papa yang baru," ujar Layla mendongak menatap Valia.

Mendengar keluhan sang putri, Valia hanya bisa tersenyum saja.

"Papa yang baru? Memangnya Layla ingin Papa yang seperti apa, Sayang? Papanya Layla itu laki-laki yang hebat."

"Hem, percu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status