Share

Sudah Saatnya Kita Berjumpa

"Paman mau kan, jadi Papa pura-pura buat Lala? Janji deh, Lala setelah itu tidak minta yang aneh-aneh lagi. Kalau Paman tidak mau...."

Anak itu menggantung ucapannya sebelum ia menengok ke arah Sergio yang berdiri di belakang Aaron.

"Paman itu juga boleh," ujarnya.

Aaron mengembuskan napasnya pelan, ia membaca kertas itu dan melipatnya memasukkan ke dalam saku kemeja yang dia pakai.

"Ya, Paman mau," ujar Aaron, kali ini ia menekuk lututnya di hadapan Layla, Aaron tersenyum manis menatap anak itu.

Setiap kali melihat Layla yang tersenyum lebar dan bahagia seperti ini, dada Aaron terasa bergetar, anak ini mengobati rasa rindunya pada sosok Valia.

"Paman tidak bohong sama Lala, kan?! Paman Tampan benar-benar mau, kan?!" pekik anak itu histeris dan heboh seperti biasa.

Aaron mengangguk. "Ya, tapi dengan satu syarat!"

"Apa... Apa... Apa syaratnya!" Layla lompat-lompat kecil, anak itu kesenangan.

Sergio merotasikan kedua matanya. "Tuan, jangan pamrih dengan bocah," peringatnya.

Ma
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status