Share

Keinginan Aaron yang Terpendam

Satu bulan kemudian.

Sesuatu yang hangat terasa menyelimuti tubuh Valia, gadis itu masih bersembunyi di balik selimut tebal berwarna hitam dan bersarang dalam pelukan Aaron.

Waktu berjalan dengan cepat, Valia merasakan Aaron semakin dekat dengannya, meskipun kadang laki-laki itu menunjukkan sikapnya yang aneh dan Valia menjadi serba salah bersamanya.

"Eunghhh... Dingin," lirih Valia menarik selimutnya pelan.

"Ava..." Aaron kian kuat melilitkan tangannya di pinggang Valia.

Kedua mata gadis itu terbuka lebar, ia menatap ke arah luar jendela di mana hujan salju turun pagi ini.

Bulan Desember yang sudah Valia nantikan. Dulu, setiap turun salju, Valia akan menghabiskan waktunya bersama sang Papa untuk jalan-jalan di kota.

Tapi kali ini tidak lagi. Gadis cantik itu membalikkan badannya dan menatap wajah Aaron yang begitu damai dalam tidurnya.

"Kau masih tidur?" Valia mengusap pipi Aaron yang kini mulai ditumbuhi bulu halus. "Ayo keluar, pagi ini turun salju. Ayo..."

"Di luar dingin,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status