Share

Orang Tua yang Dulunya Bersahabat

Aaron duduk diam memejamkan kedua matanya, ditemani oleh Riftan yang datang tepat waktu untuk membantunya.

Sementara di dalam, dokter tegah berupaya mengobati Valia yang sudah berjam-jam lamanya.

"Semua akan baik-baik saja, Aaron," ujar Riftan menepuk pundak sahabatnya.

Aaron tidak menjawabnya. Ia mengembuskan napasnya panjang dan semakin tertunduk.

"Aku tidak ingin dia meninggalkanku," ujar Aaron sedih.

"Permisi, Tuan Riftan, mari ikut dengan saya sebantar..." Suara seorang suster memanggil Riftan.

Riftan yang bertanggung jawab di sana, karena tidak mungkin Aaron yang melakukannya. Saat ini kondisi Aaron pun sedang sangat kacau.

Laki-laki itu lantas menepuk pundak Aaron dan bergegas pergi dari sana meninggalkan sahabatnya.

Sementara Aaron, ia tertunduk menatap telapak tangannya yang masih kotor dengan darah. Dadanya terasa sesak ingin berteriak.

"Maafkan aku Ava, maafkan aku...."

Aaron mengacak rambutnya, ia tidak tahan untuk tidak menangis. Hingga tiba-tiba dari arah lorong
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status