Share

Gadis yang Tertawan bab 19

Xera merapatkan tubuhnya dengan Lembayang, telapak tangannya membekap bibir lelaki yang lebih tinggi darinya—memastikan agar Lembayang tetap diam dan tenang.

Gadis itu menajamkan pendengarannya, takut kalau Ananta curiga dan mencari tahu. Saat keadaan mulai aman, ia menatap lurus pada netra hitam Lembayang, saat mata mereka bersiborok, keduanya merasa kikuk.

Xera lebih dulu menurunkan tangannya dan berdeham untuk mencairkan kecanggungan. Gadis itu mundur dua langkah ke belakang, dan menyilangkan tangannya di depan dada.

"Apa kau ingin mencelakakan kami dengan sikap bodohmu itu?" tanya Xera seraya memicingkan mata.

Lembayang ternganga, selama ia hidup, belum pernah ada gadis yang mengatai dirinya bodoh. "Maaf, tadi aku tidak berpikir panjang."

Xera menggelengkan kepalanya, dan bibirnya melengkung ke bawah. "Kau hampir saja membahayakan kami semua, kau harus ingat, ibu dan kakakku mengambil risiko besar dengan menyelamatkanmu dan adikmu."

Lembayang tersenyum tipis, merasa tidak enak.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status