Share

Enggak ada tapi-tapian.

Waktu menunjukkan pukul 12 malam, namun Ramel belum juga kembali ke kediaman Wijaya. Seharusnya Bella bahagia, setidaknya ia bisa nyaman dan tentram dari sikap kasar suaminya itu.

Tetapi ternyata tidak, ia justru resah menunggu kepulangan pria kejam itu. Bahkan Bella tidak bisa tidur, ia duduk di balkon sambil memandang ke arah gerbang. Entah mengapa ia berharap mobil Ramel segera muncul dari sana.

Saat Bella akan masuk ke dalam kamar, telinga tidak sengaja mendengar sesuatu dari balkon kamar sebelah.

"Aku tidak mau tahu, pokoknya bereskan wanita sialan itu."

Kata-kata itu terdengar jelas di telinga Bella, yang membuat langkah kakinya seketika berhenti. Ia memutar tubuh mungilnya untuk melihat sang pemilik suara.

Dan benar saja, di sana terlihat James sedang bicara dengan seseorang melalui sambungan telepon. Wajah pria tua itu terlihat kesal dan marah.

"Kakek bicara dengan siapa?" tanya Bella kepada dirinya sendiri.

Rasa penasaran membuat Bella berniat untuk menemui kakeknya, namun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rahma Yani
ribet, gak seru bram sma amel meninggal
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status