Share

Sequel : Cerita Zeva

       Zeva mengerjapkan matanya, merasakan kalau matahari sudah menyapa dan menerobos masuk lewat sela - sela jendela.

Zeva menatap langit - langit, mencoba mengumpulkan nyawa dan mengingat di mana dia sekarang.

"Udah bangun, sarapan dulu." Zein menutup pintu dapur, melangkah menghampiri Zeva yang masih diam.

Zeva mengerjap polos."Badan Zeva kok sakit semua rasanya, padahalkan semalem yang di pukul - pukul alat pipisnya Zeva." terangnya dengan suara khas yang terdengar seperti anak kecil mengadu.

Zein menahan nafas sesaat sebelum berpaling untuk menyembunyikan bibirnya yang berkedut, hampir saja terbahak. Tapi maaf, terbahak bukan gayanya.

Zein kembali menatap Zeva yang tidur terlentang dengan selimut menutupi tubuh polosnya seleher.

"Sekolah di mana?" Zein mengambil topik lain, wajahnya begitu datar.

Tidak biasanya Zein bertanya bahka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status