Share

Sequel : Baikan

Zeva menggeleng, terlihat tidak nyaman di tempatnya. Zeva rasanya campur aduk. Senang, rindu, takut dan sedih menjadi satu.

"Ayo, ada aku." Zein mengusap jemari Zeva yang ada di genggamannya.

Kedua mata Zeva mulai basah, bibirnya bergetar saking tidak sanggupnya menahan semua rasa di dadanya.

Hampir satu tahun dia jauh dari Lamita.

"Kenapa?" Zein dengan sabar membujuk Zeva agar mau turun dari mobil.

"Bunda masih marah ga ya?" suara Zeva bergetar dengan air mata lolos.

***

Zeva menatap nanar Lamita yang sama kacaunya, kedua mata mereka sama basah.

Semarah apapun, seorang ibu pasti akan luluh dan kalah saat rindu tidak bisa di bendung lagi.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status