Share

Sequel : Keputusan Zeva

      Zein melipat lengan kemeja hitam yang di pakainya hingga se-siku. Wajahnya masih terlihat mendung. Jelas saja karena Cantika baru setengah jam yang lalu di makamkan.

"Di mana, Zeva?" Zein bertanya pada Yumni, teman Zeva sekaligus teman Grecia—adiknya.

"Di kamar bang, sama kak Adit." jawab Yumni.

Tanpa kata, Zein membawa langkahnya ke kamar yang di maksud Yumni.

Kamar tamu.

Zein mengetuk pintu, membuat adik dan kakak yang saling memeluk itu menoleh dengan penampilan kacau.

"Masuk, Zein." Raditya melepas pelukannya, beranjak dari kasur seolah memberi Zein ruang.

"Adit mau kemana?" Zeva menahan lengan sang kakak dengan mata basahnya.

Zeva belum siap bertemu Zein, dia takut di salahkan dan di marahi Zein karena tidak becus mengurus Cantika hingga bayi rapuh itu pergi selamanya.

"Ada, Zein. Kalian

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status