Share

Bab 17

Hari mulai gelap, di bawah gelapnya malam dan rintikan hujan yang berhasil membasahi bumi, Zaki duduk diam di sebuah taman yang sepi karena hawa dingin dan serangan hujan membuat taman tersebut menjadi hening sesaat dari keramaian.

Zaki duduk dengan menekuk kedua kakinya, sedangkan tangannya memeluk kaki tersebut. Pandangan ia arahkan pada langit yang sepi, tak ada bulan, tak ada bintang, kosong, sekosong hatinya saat ini.

Disaat yang bersamaan tiba-tiba Zaki teringat dengan kejadian yang membuatnya pergi dari rumah. Kilasan kekerasan yang ia lakukan, entah kenapa menimbulkan rasa khawatir pada istrinya. Khawatir? Entahlah, entah bagaimana menjabarkan perasaan Zaki yang membingungkan ini.

"Apa yang aku lakukan tadi menyakitinya?" gumam Zaki masih menatap langit, seakan ia bertanya pada hamparan luas lukisan Tuhan yang kini sedang menatapnya dengan hina.

Bagaimana tidak? Disaat Zaki butuh teman, butuh sesuatu yang setidaknya bisa menghibur dirinya, semuanya pergi meninggalkannya. B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status