Share

Bab 46

Flara berjalan mendekat ke arah di mana Denan dan ibunya berdiri. Seakan mengerti apa yang akan wanita itu lakukan, Denan mengangkat tangan dan menganggukkan kepala. Seakan meminta untuk Flara tetap diam di tempat.

"Bu, dia bu--."

"Flara, duduk diam! Nggak seharusnya kamu jalan-jalan begitu. Duduk!" ujar Denan tegas, meskipun bicara dengan nada ketegasan, masih terselip nada kelembutan di sana.

"Den."

"Duduk, Flara!" pinta Denan lebih lembut.

Merasa tak bisa lagi membantah, Flara beringsut mundur dan duduk di salah satu sofa ruang tengah. Mengamati keduanya yang masih berpelukan.

"Ibu, kita istirahat di kamar, yuk."

Bu Nia mendongak, begitu melihat wajah Denan, wanita itu melepas pelukannya dan berjalan mundur. Seakan beliau baru menyadari bahwa pria yang beliau peluk bukan suaminya.

"Kamu siapa? Ke mana suami saya? Tadi ada di sini. Kamu ke manakan suami saya? Ayah!" panggil Bu Nia dengan berteriak.

Denan memajukan langkahnya pelan.

"Jangan mendekat. Kamu bukan suami saya," ceg
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status