Share

39

"Deaz pekerjaan kamu beneran cuma di bengkel doang? Kamu gak punya perusahaan sendiri atau kerja di perusahaan keluarga kamu gitu? Kamu gak punya sekertaris cantik namanya Jeni?"

Deaz yang sedang menikmati makan siangnya itu terlihat menghela napas mendengar pertanyaan Naya barusan. Sementara tepat di seberangnya, Naya terlihat tidak minat untuk makan, sedari tadi hanya terus mengaduk-aduk makanan yang Deaz pesankan tanpa minat. Naya tampaknya masih memikirkan mimpi gila yang baru gadis itu alami hari ini.

"Ini masih soal mimpi kamu itu?"

Naya mengangguk.

"Aku jadi paranoid. Soalnya kamu belum cerita apapun tentang diri kamu ke aku."

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status