Share

Fakta tentang Rega

“Gue udah kenyang. Lo makan aja sendiri.”

Nara memandang malas pada steik lada hitam beserta es jeruk yang kelihatan lezat. Sudah dibilang tak mau makan, tapi si gila itu tetap saja memesan makanan untuknya.

Seharusnya ia makan seenak ini dengan Rega saja, kan? Kenapa malah dengan pria gila ini? Ah, tidak. Nara tidak akan menyentuhnya. Gadis itu membuang muka ke arah lain.

Di depannya, Kaisar si gila tampak begitu menikmati santapannya dengan mata yang tak lepas dari memandang Nara. Makin dilihat Nara makin cantik saja.

“Kenapa nggak makan?” tanya Kaisar disela-sela mengunyahnya. “Apa lo berharap yang makan di depan lo ini Rega? Iya? Cih.” Kaisar berdecih setelahnya seolah menyebut nama Rega adalah kesialan baginya.

“Rega mana mampu ngajak lo makan di tempat seperti ini.” lanjutnya dengan senyum Iicik.

Mendengar ucapan Kaisar yang menyepelekan Rega, kedua tangan Nara yang berada di bawah meja meremas kuat ujung baju kemejanya. Bisa-bisanya dia? ARGGHHH! Boleh gue jambak nggak s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status