Share

Bab 44-Seberapa Deg-degan

Bunga sudah berada di kosan sejak dua jam yang lalu, dia juga sudah siap tidur dengan piyama lusuh, tetapi sejak tadi yang dilakukannya hanya berbaring dari kanan ke kiri seolah mencari posisi yang nyaman untuk bisa terlelap.

Bunga masih tidak percaya dengan apa yang tadi diucapkannya pada suami Gina, bagaimana bisa dia mengaku sebagai calon istri Alfian di depan Alfian pula. Boro-boro calon istri, mereka adalah babu dan majikannya. Namun, sungguh ngenes karena Bunga masih terbayang bagaimana mata Alfian menyipit karena tertawa melihat Bunga yang salah tingkah.

Mau guyuran mandi, ingat Alfian. Lagi nongkrong di WC muncul senyum Alfian. Untung saat shalat wajah itu sedikit kabur.

Arghhh, sumpah Bunga linglung seketika. Itu hanya akting!

Sepanjang perjalanan tadi yang bisa dilakukan Bunga hanya menutup mulutnya rapat-rapat, dia takut kembali salah bicara. Bahkan ketika Alfian membawanya kembali ke rumah. Bunga malah kebingungan.

"Lha, kok ke sini? Ini, kan, rumah Mas Al?"

"Lha, memang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status