Share

Bab 49-Dasar, Kimcil!

Seminggu telah berlalu sejak insiden malam itu, dan selama satu minggu ini pun Bunga belum berani berbicara jujur pada ibunya. Bunga masih memilih untuk menyimpan rahasianya rapat-rapat. Bahwa gara-gara lembur, dia sekarang ini tinggal bersama majikannya. Atau lebih tepatnya, tinggal di rumah majikannya.

Seminggu terakhir ini pun Bunga belum pernah lagi bertatap muka dengan Alfian. Janji akan pulang Selasa atau Rabu pun kandas. Laki-laki itu sepertinya begitu super sibuk, sehingga tidak pernah menyempatkan diri pulang ke rumahnya yang di Jakarta. Bunga tidak lagi memasakkan makanan untuk Alfian. Pesan yang dikirimkan oleh laki-laki itu pun hanya sebatas membahas masalah rumah.

"Hati-hati, Na."

"Sudah makan? Kalau malas makan, pesan aja, ya."

Jujur saja ada perasaan tidak nyaman di hati Bunga. Inilah yang selalu diwaspadainya, Alfian mudah saja menghilang dari hidupnya seperti tanpa beban apapun, sementara dirinya yang sudah memendam rasa harus berakhir dengan menyembuhkan luka hati s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status