Share

Terjebak

Adrian mundur ke belakang saat Hesta berdiri dan berjalan menghampirinya. Ketakutan mulai menyerang Adrian melihat gadisnya tidak seramah tadi. Pikirannya sudah berkecamuk dengan hal-hal yang buruk, akankah berakhir hidupnya saat ini? Suasana mendadak tegang dengan kakek yang ikutan berjalan ke arah Adrian. Tubuh pemuda itu bergetar dan wajahnya pucat. Suara tawa mulai menggema di dalam ruangan membuat Adrian semakin terpojok dan ketakutan.

Rasa hangat mulai mengaliri kedua pangkal paha pemuda itu hingga telapak kaki. Rupanya ia kencing di celana karena ketakutan yang hebat. Kakinya tidak dapat menopang tubuh kekarnya lagi. Perlahan dia sempoyongan hampir terjatuh.

Belum sampai tubuh Adrian terjatuh di lantai, ada tangan yang merangkulnya. Pemuda yang sudah pasrah dengan keadaan saat ini kemudian membelalakkan mata, melihat siapa yang ada di belakangnya. Wandi, teman yang sudah serasa saudara menatapnya dengan tajam.

“Wandi? Lu beneran si Keriting? Wooii ...! Liat gue!” tangan Adrian
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status