Share

Gigitan

Terlihat raut wajah yang kusam, dan murung pucat. Wandi menahan rasa takut yang sejak tadi menyerangnya melihat wajah kakek, demi persahabatan dengan Adrian ia rela melakukan apa saja. Merasa bertanggung jawab atas hilangnya teman dan juga sahabat dekatnya itu.

Sementara di dalam kamar, Adrian dan Hesta berdiri tak melepas senyum di wajah keduanya. Adrian melupakan peringai Hesta yang mendadak seram saat di ruang depan. Adrian menerima celana pendek untuk ganti setelah terkena kencing. Tidak sadar jika celananya sudah melorot ke bawah dan terlihatlah kaki panjang tanpa penutup hingga bagian paha. Terlihat benda pusaka miliknya menyembul dari baik kaos yang panjangnya hingga pantat. Namun mata Adrian tidak pernah lepas dari sosok Hesta yang mehan tawa di depannya.Bukan sadar akan keadaanya Adrian ikut tertawa melihat Hesta terpingkal-pingkal hingga memegang perutnya.

“Wuuuaaa hahaha ... wwwkkk ... lu lucu banget,” tawanya renyah terdengar memenuhi ruangan.

“Hahaha ... ada apa? Ada yan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status