Share

Chapt 26

Didalam kediaman milik Keluarga Burhan, Mazaya tengah bersiap untuk Tenis di lapangan komplek bersama Zafir. Waktu sudah menunjukkan pukul delapan pagi, belum siang untuk melakukan kegiatan tersebut.

"Zay, gak mau dijemput sama Zafir aja?"

"Naik motor aja kenapa sih Bun? Orang cuma di Lapangan komplek doang."

"Iya tapi gak tau kenapa perasaan Bunda gak enak begini ya? Apa kamu gak usah Tenis aja?"

"Emang anak Bunda cuma Zaya doang? Coba tuh hubungi anak laki - laki kesayangan Bunda, atau Mafaza tuh."

"Apa lo nyebut nama gue?"

"Nyokap lo perasaannya gak enak katanya, gue suruh hubungi Mas Eran sama elo."

"Yailah, tinggal ketok pintu doang ngapa sih? Kayak gue jauh aja dihubungi."

"Siapa tau aja Bunda mager buat ketok pintu."

"Udah - udah, kenapa kalian ribut pagi - pagi."

"Zaya pergi dulu ya Bun, Assalamu'alaikum." Mazaya memeluk serta mencium kedua pipi sang Ibu, tak lupa mencium tangannya.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status