Share

BAB 26 Pengacara Muda

"Han?" Resti datang ke kafe. Kami sudah janjian. "Res?" Kusapa balik. Seperti biasa kalau wanita bertemu cipika-cipiki dan semacamnya. Lalu usai itu kami duduk.

"Maaf nunggu."

"Iya, gak apa-apa. Om kamu mana?" tanyaku.

"Bentar. Lagi di jalan. Maaf aku ajak kamu ketemu disini. Biar kamu gak jauh datang ke butik aku aja."

"Oke. Gak masalah. Tapi ... kamu beneran sudah bicarakan sama om kamu? Padahal aku gak enak, Res. Aku merepotkan." Aku masih tak enak hati.

"Ah, gak usah bahas."

"Em, ngomong-ngomong om kamu 'kan pengacara kondang. Bayarannya pasti mahal, ya?" Aku menyeringai menduga. Alis ini mengernyit malu.

"Ah, gak usah. Dia itu baik. Apalagi kamu sahabat aku. Kamu gak usah pikirin. Yang penting semuanya berjalan lancar dan cepat."

"Tapi, Res ...."

"Resti?" Tiba-tiba datang seorang pria menghampiri kami. Ia berparas tampan. Kulitnya putih. Tinggi dan sixpack sekali. Apa dia teman Resti?

"Om!" Resti berdiri lalu menjabat tangan pria itu dengan amat santun.

Aku kaget saat Resti p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status