Share

Teman Baik

"Kenapa? Awak tak ada waktu, ke?" Suara di seberang sana kembali mendesak ketika didengarnya tak ada respon apapun dari mulutku.

Kubasahi bibir yang mendadak terasa kering. "Okay. Saya akan kesana sekarang. Dua puluh menit lagi nyampe."

Lekas kututup panggilan itu lalu mengambil compact powder dan lipstik guna merapikan wajahku yang acak-acakan.

"Mau kemana lagi, Dek? Masalah kita belum kelar lho di sini." Suara Sally menyentakku kembali ke alam nyata.

"Sebentar Kak, mau ketemu teman."

Jawabanku sukses bikin Sally menganga tak percaya. Manusia mana yang masih sanggup hang out di tengah situasi genting begini.

Jadi sebelum bibir merahnya mulai menyemburkan lahar panas, buru-buru kujelaskan alasan kepergianku. "Temanku ini orang kaya Kak. Siapa tahu dia bisa bantu kita. Do'akan aku ya..."

Awalnya Sally menatapku skeptis. Namun melihat kesungguhan di mataku dia jadi luluh juga. "Ya udah, kalau gitu. Tapi jangan lama-lama ya, pusing lho aku menghadapinya sendiri."

"Siap Boss."

Aku ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status