Share

Pizza Time

Laura tersenyum kelu. Dia merasa tersindir atas ucapan Christian tadi. Namun, wanita itu belum berani berbicara jujur karena sudah terlanjur membangun keyakinan di hati Christian, bahwa Harper merupakan darah daging Lewis Bellingham.

“Jangan terlalu berlebihan, Christian. Tuhan tak akan pernah membiarkanmu benar-benar sendiri. Walaupun terkadang orang yang datang dalam hidup kita hanya sekadar lewat. Setidaknya, mereka pernah memberikan warna baru.”

“Ya, kau benar.” Christian melihat ke dalam kamar. Dia mendapati Harper dan Mairi tengah asyik bermain. “Waktunya makan siang, Nona-nona.”

Suara berat Christian membuat kedua gadis kecil yang tengah asyik bermain tadi langsung menoleh, lalu tersenyum lebar. “Papa!” seru Mairi semringah. Gadis kecil itu meletakkan mainannya, kemudian berlari menghampiri sang ayah. “Pesankan kami pizza.”

“Siapa yang ingin pizza? Kau atau Harper?”

“Kami berdua,” sahut Mairi antusias. “Iya kan, Harper?” Dia menoleh pada teman bermainnya.

Harper menganggu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status