Share

BAB 62 Berbagi hati

Venina menatap punggung Erlangga yang menjauh dengan getir. Rasa sakit dan kekecewaan melanda hatinya. Tidak ada yang lebih menyakitkan daripada menyadari bahwa pria yang dia pikir sangat mencintainya justru menjadi sumber penderitaannya.

"Maafkan Nina, Bu," gumam Venina ketika malam itu dia hanya sendiri di dalam kamar perawatannya. Hening malam seolah memperdalam rasa kesepiannya.

"Maafkan aku, Rio," bisiknya lirih, air mata mulai turun tanpa henti. Wajah ibunya dan Rio silih berganti menerpa benaknya. Masih teringat jelas dalam kotak memorinya bagaimana sakitnya tatapan mata mereka saat dia lebih memilih pergi bersama Erlangga. Kesalahan itu seperti bayangan hitam yang terus menghantuinya, membuatnya sulit bernapas.

Namun, semua penyesalan itu sudah tidak ada gunanya. Venina tidak berani menemui mereka lagi dalam

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status