Share

29. Sahabat atau Cinta? II

Angga hilang dari balik pintu setelah mengatakan hal itu dan suara-suara riuh terdengar dari mereka yang menuruni tangga rumah. Melia pamit sebentar untuk mengantar para tamu senior pulang sampai ke depan pintu serta membungkus siomay pesanan mereka, sementara Hamam, Herdian dan Arvin ditinggal bersama Danish di kamar. Mereka bertiga duduk berjejer rapi di sofa yang tersedia, perilakunya jauh berbeda dengan tiga tamu sebelumnya.

Thanks udah jengukin gue.” Danish memulai basa-basi. Dia senang teman-temannya datang ke rumah hari ini, tapi kenapa harus laki-laki semua, sih? Kenapa tidak selipkan satu anak perempuan untuk datang? Sayna misalnya.

“Roman-romannya dia nggak seneng lihat kita datang,” gumam Hamam pelan, tapi jarak mereka tidak terlalu jauh dan Danish masih bisa mendengarnya dengan jelas.

Arvin bergerak membuka risleting tas dan mengeluarkan sesuatu dari dalam sana, lalu menyerahkannya pada Danish. “Gue tahu apa ya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status