Share

33. Naik ke Level Satu

Ikrar bersiul sepanjang jalan, Sayna tidak tahu anak itu kenapa dan juga tidak berniat untuk menanyakannya. Lebih baik bertanya soal kejanggalan ini pada Danish setelah mereka bertemu nanti, karena Danish lebih bisa dipercaya ketimbang adik laki-lakinya.

Mereka bertolak ke rumah Danish pukul 7, usai makan malam agar tidak terlalu lama di luar rumah, sebab paling lambat jam 9 Sayna sudah harus kembali. Dan sepanjang perjalanan itu pikirannya melayang-layang, apakah Danish memberi Ikrar pelajaran? Apa Ikrar diancam? Atau justru... disogok?

Diancam sih mana mungkin, Danish kan sangat manis dan menggemaskan. Kalau disogok, dengan apa dia menyogok bocah tengil ini? Apa mereka bahkan sudah bertemu diam-diam di belakangnya?

“Rumah Bang Danish bagus ya, Teh? Nanti kalau Teteh sama dia nikah beli rumah kayak gini juga, soalnya rumah ibu buat aku sama istri aku nanti.”

Sayna langsung meringis begitu turun dari sepeda motor dan sampai di depan rumah Dani

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status