Share

43. Aryan dan Ledakan

“Shareloc,” gumam Danish dengan geram di ujung tenggorokan sambil memacu motornya dengan kecepatan tak keruan.

Sampai beberapa detik yang lalu, Anggun masih terhubung dengannya lewat panggilan telepon. Tapi kemudian suara bising dan rusuh menelan itu semua. Danish benar-benar buta, tidak tahu di mana tepatnya mereka bentrok dengan musuh sekarang. Dia berusaha berpikir dan mendatangi satu per-satu sekolah yang menjadi musuh bebuyutan mereka. Tapi tidak ada siapa-siapa di sana dan tidak ada yang memberitahunya di mana mereka melakukan bentrokan.

Danish berhenti di sisi jalan lalu mencoba menghubungi nomor Angga yang tadi pun sempat memanggilnya tapi dia abaikan begitu saja. Dua kali panggilan tidak tersambung dan tidak mendapat jawaban, kali ketiga, Danish mendapat pesan. Sebuah peta menuju lokasi tawuran. Dia pun bergegas ke sana.

Dan lagi-lagi, yang didapatnya tetap kehampaan. Tidak ada siapa-siapa, bahkan tidak dengan polisi sekalipun. Hanya tersisa

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status