Share

Bab 44 Kembali Terluka

Akhirnya aku menjalani hari seperti biasa. Sudah beberapa hari ini aku tak masuk kerja. Mas Hakim pulang malam. Namun, kepulangannya tak setiap malam lagi. Ia benar-benar menepati janjinya . Kini ia banyak meluangkan waktunya. Tak seperti dulu lagi. Soal pekerjaanku, aku hanya bisa pasrah. Aku memberi alasan sakit pada pimpinan. Kurasa takkan lama disana. Firasatku pekerjaan ini takkan bertahan. Mas Hakim telah mengekangku untuk bekerja disana.

Mas Hakim pulang larut malam. Tak biasanya gelagatnya seperti orang bingung. Apa karena ia kelelahan. Ia telah membantuku selama ini. Beberapa tugas rumah yang berat, mas Hakim melakukannya. Kadang aku tak tega dengannya.

"Mas baru pulang?"

"Ya."

Aku melihat mas Hakim langsung mengambil handuk. Tampaknya ia hendak mandi.

"Mas mau mandi?"

"Ya gerah."

"Sudah hampir jam 9 malam. Mas mau kumasakkan air hangat untuk mandi?"

"Biar aku saja. Kamu istirahat. Jangan kecapekan atau banyak pikiran!"

"Ya."

Rasanya sulit, saat ini masih mengganjal pikira
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status